PBNU Resmi Tetapkan 1 Rajab 1447 H Jatuh pada Senin 22 Desember 2025

Reporter

Mutmainah J

21 - Dec - 2025, 07:28

Pengumuman penetapan 1 Rajab 1447 H. (Foto @falakiyahnu)

JATIMTIMES - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah PBNU secara resmi menetapkan awal bulan Rajab 1447 Hijriah jatuh pada Senin Pon, 22 Desember 2025 M. Penetapan tersebut disampaikan setelah pelaksanaan rukyatul hilal yang dilakukan serentak di berbagai wilayah Indonesia.

Keputusan ini tertuang dalam Pengumuman Lembaga Falakiyah PBNU Nomor 110/PB.08/A.II.11.13/13/12/2025 yang ditandatangani oleh Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris H Asmui Mansur pada Sabtu, 20 Desember 2025.

Baca Juga : Minggu Pahing 21 Desember 2025, Awal Rajab Hari Baik untuk Ambil Keputusan

Dalam pengumuman resminya, LF PBNU menjelaskan bahwa rukyatul hilal dilaksanakan pada Sabtu Legi, 29 Jumadal Akhirah 1447 H, bertepatan dengan 20 Desember 2025 M, di 21 titik pemantauan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Namun, hasil pemantauan menunjukkan bahwa hilal tidak berhasil terlihat di seluruh lokasi. Dalam pengumuman tersebut disebutkan, “Dari seluruh lokasi pemantauan, tidak satu pun yang berhasil melihat hilal.”

Karena hilal tidak teramati, LF PBNU kemudian menetapkan awal bulan Rajab dengan metode istikmal, yaitu menyempurnakan umur bulan Jumadal Akhirah menjadi 30 hari. Dengan demikian, 1 Rajab 1447 H dimulai sejak terbenam matahari pada Minggu malam dan bertepatan dengan Senin, 22 Desember 2025.

LF PBNU juga memaparkan data hisab sebagai pendukung keputusan tersebut. Berdasarkan perhitungan hisab kontemporer khas Nahdlatul Ulama, ijtimak atau konjungsi terjadi pada pukul 08.42.58 WIB.

Dalam keterangan tertulisnya, LF PBNU menyebutkan, “Hilal akhir Jumadal Akhirah 1447 H memiliki ketinggian 3 derajat 20 menit 16 detik dengan elongasi 6 derajat 21 menit 34 detik dan lama hilal di atas ufuk hanya 16 menit 57 detik.”

Secara astronomis, posisi matahari saat terbenam berada di 23 derajat 40 menit 29 detik selatan titik barat, sementara posisi hilal berada lebih ke selatan, yakni 27 derajat 14 menit 59 detik selatan titik barat. Kondisi tersebut dinilai membuat hilal terlalu rendah untuk dapat dirukyat.

Baca Juga : Ramalan Keuangan Zodiak 21 Desember 2025: Saatnya Menata Finansial Menjelang Akhir Tahun

LF PBNU juga merinci bahwa ketinggian hilal terendah tercatat di Jayapura, Papua, dengan tinggi hilal mar’ie sekitar 2 derajat, elongasi 5 derajat 43 menit, dan lama hilal 10 menit 55 detik. Sementara ketinggian hilal tertinggi berada di Kota Bengkulu dengan tinggi sekitar 3 derajat, elongasi 6 derajat 26 menit, dan lama hilal 16 menit.

Meski beberapa daerah mencatat ketinggian hilal di atas dua derajat, LF PBNU menegaskan bahwa secara umum kondisi hilal belum memenuhi kriteria imkan rukyat. “Hilal masih terlalu rendah dan waktu pengamatan sangat singkat sehingga tidak berhasil dirukyat,” demikian keterangan LF PBNU.

Di akhir pengumumannya, LF PBNU menyampaikan apresiasi kepada seluruh Nahdliyin yang terlibat dalam kegiatan rukyatul hilal di berbagai daerah. LF PBNU juga mengimbau agar informasi penetapan awal Rajab ini dapat disebarluaskan kepada masyarakat.

“Pengumuman awal bulan Rajab 1447 H ini diharapkan dapat dipahami dan disampaikan kepada jajaran pengurus serta masyarakat di wilayah masing-masing,” tulis LF PBNU.