JATIMTIMES – Bagi sebagian pekerja, memiliki rumah yang layak huni masih menjadi impian panjang. Tingginya biaya kepemilikan hunian membuat banyak keluarga pekerja harus bertahan di rumah seadanya. Menjawab tantangan itu, BPJS Ketenagakerjaan Blitar hadir dengan solusi melalui program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) yang kini bisa diakses para peserta aktif, bekerja sama dengan Bank BTN.
Jumat siang, 26 September 2025, suasana hangat terasa di kantor Bank BTN Cabang Blitar. Di sana, seorang peserta BPJS Ketenagakerjaan, Nanang Budi P., menandatangani akad pinjaman renovasi rumah senilai Rp 200 juta. Nanang, yang sehari-hari bekerja di Perusahaan Citra Abadi Garum, menyebut pembiayaan ini menjadi jalan baru untuk memperbaiki rumah tinggalnya agar lebih nyaman bagi keluarga.
Baca Juga : Ramalan Zodiak 27 September 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo Panen Rezeki
Menurut Ukik Kurniawan, Pejabat Pengganti Sementara (Pps.) Kepala BPJS Ketenagakerjaan Blitar, akad pinjaman ini bukan sekadar urusan administrasi, melainkan langkah nyata memperluas manfaat bagi peserta. “BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya hadir ketika peserta mengalami risiko kerja. Saat peserta masih produktif pun, manfaatnya dapat dirasakan,” ujarnya.
Ukik menjelaskan, MLT membuka akses lebih luas bagi pekerja untuk mendapatkan pembiayaan perumahan. Bentuknya beragam, mulai dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP), Pinjaman Renovasi Perumahan (PRP), hingga Fasilitas Pembiayaan Perumahan Pekerja/Kredit Konstruksi (FPPP/KK). Dengan skema ini, peserta bisa memiliki rumah pertama, merenovasi rumah lama, atau bahkan memperbaiki kualitas hunian agar lebih sehat dan layak.
Program MLT, kata Ukik, menawarkan suku bunga yang kompetitif dengan tenor pinjaman lebih panjang dibandingkan produk pembiayaan perumahan biasa. Harapannya, pekerja tidak terbebani cicilan berat, melainkan bisa menyesuaikan dengan kemampuan penghasilan mereka. “Dengan skema ini, peserta bisa lebih tenang karena cicilan tidak mencekik dan tetap terjangkau sesuai gaji bulanan,” ujarnya.
Kehadiran program ini mendapat sambutan positif. Bagi Nanang, kesempatan memperoleh fasilitas Pinjaman Renovasi Perumahan senilai Rp 200 juta merupakan dorongan besar untuk memperbaiki rumah yang selama ini kurang memadai. “Saya sangat terbantu, karena sebelumnya sulit mencari pinjaman dengan syarat yang sesuai kemampuan pekerja seperti saya,” ungkapnya. Ia menilai, langkah BPJS Ketenagakerjaan yang menggandeng Bank BTN sangat membantu pekerja yang seringkali kesulitan menjangkau produk pembiayaan komersial.
BPJS Ketenagakerjaan Blitar menegaskan, program MLT bukan sekadar soal rumah, melainkan peningkatan kualitas hidup peserta. Rumah layak diyakini menjadi pondasi produktivitas dan kesejahteraan pekerja beserta keluarganya.
Baca Juga : Harga Cabai Merah di Malang Tembus Rp 50 Ribu, Diskopindag Turun Pantau Pasar
Ukik berharap program ini dimanfaatkan maksimal oleh peserta aktif. “Ini bentuk nyata perlindungan jangka panjang di luar manfaat dasar jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujarnya.
Dengan semangat membangun kesejahteraan pekerja, MLT hadir bukan hanya sebagai layanan tambahan, melainkan wujud keberpihakan negara pada buruh dan karyawan yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.