JATIMTIMES - PT PLN (Persero) UP3 Malang terus mendorong penerapan energi hijau, baik di internal perusahaan maupun masyarakat. Salah satu langkah konkret yang digalakkan adalah pemanfaatan PLTS Atap (PV Rooftop) di rumah pribadi untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Manager PLN UP3 Malang, Agung Wibowo, menyampaikan bahwa banyak pegawai PLN telah menjadi pelopor dengan memasang panel surya di rumah masing-masing. Hal itu menjadi langkah konkret dalam mendukung program energi hijau.
Baca Juga : Pemkab Magetan Bahas Mitigasi Tambang, Segera Bentuk Satgas Terpadu Awasi Kegiatan Pertambangan
“Panel surya terbukti mengurangi pemakaian listrik dari jaringan PLN sekaligus mendukung program energi hijau,” ujar Agung belum lama ini.
Menurut Agung, sistem PLTS Atap saat ini berfungsi sebagai standalone atau private use, sesuai regulasi Kementerian ESDM. Energi yang dihasilkan digunakan langsung untuk kebutuhan rumah tangga, bukan untuk dijual.
Namun, tantangan utamanya ada pada sifat energi surya yang fluktuatif. Karena itu, baterai penyimpanan berperan penting agar listrik tetap tersedia saat malam atau cuaca mendung.
“Masalahnya, harga baterai masih tinggi—bisa mencapai 50 persen dari total biaya pemasangan,” jelasnya.
Agung berharap pelanggan yang memasang PV Rooftop dapat melengkapinya dengan baterai agar benar-benar mandiri secara energi. Selain mendorong energi bersih, PLN UP3 Malang juga mempercepat ketersediaan listrik di kawasan perumahan lewat program PKS Tripartit, yang melibatkan PLN, perbankan, dan pengembang.
“Sering kali rumah sudah jadi, tapi jaringan listrik belum tersedia. Dengan program ini, perluasan jaringan bisa direncanakan sejak awal,” katanya.
Melalui skema ini, pengembang dapat memperoleh pinjaman lunak dari bank mitra untuk biaya perluasan jaringan, sehingga pembangunan dan penyambungan listrik berjalan lebih cepat.
Untuk memudahkan masyarakat yang ingin memasang PLTS Atap, PLN menggandeng anak usahanya ICON Plus sebagai penyedia solusi.
Manager Kantor Perwakilan Malang ICON Plus, Imam Prasetyo, menjelaskan pihaknya melayani dua segmen: korporasi dan perumahan.
Untuk perumahan, pemasangan PLTS dapat diakses lewat aplikasi PLN Mobile dengan sistem pembelian putus. Biaya investasi sistem on-grid (tanpa baterai) berkapasitas 2 KWP berkisar Rp 40 juta, mampu menekan tagihan listrik hingga 50 persen.
Sedangkan sistem off-grid atau hybrid dengan baterai mencapai sekitar Rp 80 juta, namun menawarkan kemandirian energi yang lebih tinggi.
“Garansi panel surya mencapai 15 tahun, bahkan bisa bertahan hingga 30 tahun,” kata Imam.
Meski adopsinya di Malang belum sebanyak Surabaya, PLN dan ICON Plus terus melakukan sosialisasi. Upaya ini sejalan dengan peta jalan transisi energi nasional yang menargetkan peningkatan porsi energi baru terbarukan dalam RUPTL sepuluh tahun ke depan.
“Pemerintah menargetkan pengurangan signifikan penggunaan batu bara dengan memperbesar kontribusi energi hijau,” pungkas Agung.