JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memastikan bakal segera menyiapkan anggaran darurat untuk memperbaiki Jembatan Sonokembang di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing. Pasalnya, konstruksi jembatan tersebut mengalami kerusakan cukup parah akibat hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi pada Jumat (10/10/2025) sore.
Infomasi didapat JatimTIMES, akibat hujan deras tersebut, volume air aliran sungai di bawah jembatan itu pun turut meningkat. Aliran air yang turut membawa sampah dan sedimen itu akhirnya menabrak pondasi jembatan hingga ambrol.
Baca Juga : Milad Ke-59 MD KAHMI, Mbak Wali Ajak Jadi Mitra Pemerintah Ciptakan Inovasi dan Jaga Kebangsaan
Meskipun tak langsung merusak badan jembatan, kondisi tersebut nampak berbahaya jika harus dilalui kendaraan. Menyikapi kondisi tersebut, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, langsung meninjau lokasi kejadian pada Sabtu (11/10/2025) pagi.
“Di sini memang banyak sekali sampah. Sebelumnya sudah ada sedimen dan kumpulan sampah yang menumpuk. Akibatnya, aliran air dari atas jadi terhambat. Apalagi kemarin hujannya tinggi sekali,” jelas Wahyu, Sabtu (111/10/2025).
Ia menambahkan, ambrolnya pondasi juga disebabkan oleh adanya pohon tumbang yang menghantam bagian bawah jembatan. Selain itu itu juga akibat beban kendaraan yang biasanya melintas jembatan tersebut disinyalir melebihi tonase.
“Pondasi jembatan ini ada dua. Yang lama dibangun sebelum tahun 1998, kemudian ada pondasi baru hasil pelebaran. Nah, yang ambrol ini pondasi barunya. Pondasi lama masih kuat, tapi antara yang lama dan baru itu kurang nyambung. Ditambah beban kendaraan berat yang sering melintas, akhirnya pondasinya nggak kuat,” terang Wahyu.
Wahyu menegaskan, jembatan tersebut merupakan akses vital masyarakat karena volume lalu lintasnya cukup tinggi. Oleh sebab itu, Pemkot Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) telah melakukan langkah awal dengan membongkar bagian pondasi yang rusak agar aliran air kembali lancar.
“Hari ini dari DPUPRPKP (akan) kita bongkar dulu pondasi yang ambrol supaya kalau hujan lagi airnya bisa lancar, tidak menghambat. Kalau sampai menghambat, bisa membebani jembatan karena airnya akan naik ke atas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wahyu menginstruksikan DPUPRPKP untuk segera melakukan perhitungan teknis dan analisa perbaikan darurat. Anggaran perbaikan akan diarahkan menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT).
Baca Juga : Ramalan Keuangan Zodiak 11 Oktober 2025: Gemini Dapat Kejutan, Capricorn Waspadai Pengeluaran Mendadak
“Saya minta Pak Kadis DPUPRPKP menghitung dulu karena ini tindakan vital. Kita lihat apakah bisa diselesaikan dalam sisa waktu dua bulan sampai Desember ini. Kalau memungkinkan, akan kita ambil dari BTT,” tuturnya.
Namun, Wahyu juga menyiapkan skenario alternatif jika waktu pengerjaan tidak mencukupi. “Kalau waktunya tidak cukup, mungkin nanti akan kita buat penopang sementara dan pelaksanaannya dilanjutkan tahun 2026,” katanya.
Diketahui, pembangunan ulang Jembatan Sonokembang sebenarnya sudah masuk dalam rencana anggaran tahun 2026 dengan nilai sekitar Rp 1 miliar. Namun karena kerusakan terjadi lebih awal, Pemkot berupaya mempercepat penanganan menggunakan dana darurat.
Di akhir kunjungan, Wahyu mengimbau warga agar tidak melintas di jembatan tersebut karena kondisi struktur yang belum aman. Alhasil untuk sementara waktu, masyarakat yang akan melintas harus mengambil jalan memutar.
“Saya imbau masyarakat jangan lewat sini dulu. Saya lihat masih banyak yang nekat melintas padahal sudah ada rambu-rambu penutupan,” pungkasnya.
