free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Olahraga

Buku Satu Abad Stadion Gajayana Terbit, Pemkot Malang Buka Peluang Hadirkan Museum Bersejarah

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Dede Nana

24 - Dec - 2025, 19:24

Placeholder
Stadion Gajayana tampak dari depan (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Stadion Gajayana kembali menjadi sorotan. Stadion tertua di Indonesia yang berdiri megah di jantung Kota Malang ini tak hanya dikenang sebagai arena olahraga, tetapi juga sebagai saksi bisu perjalanan sejarah bangsa. Setelah terbitnya buku Satu Abad Stadion Gajayana, Pemerintah Kota Malang membuka peluang menghadirkan museum di kawasan stadion legendaris tersebut.

Wakil Wali (wawali) Kota Malang Ali Muthohirin menilai penerbitan buku Satu Abad Stadion Gajayana sebagai tonggak penting literasi sejarah Kota Malang. Buku setebal 550 halaman itu ditulis oleh 40 penulis dari beragam latar belakang, mulai sejarawan, budayawan, akademisi, arsitek, hingga praktisi olahraga.

Baca Juga : Pastikan Nataru Aman dan Nyaman, Wali Kota Malang Cek Langsung Gereja hingga Pos Pelayanan

Menurut Ali, kolaborasi lintas disiplin tersebut menjadi bukti kuat kepedulian masyarakat terhadap warisan sejarah daerah. Lebih dari sekadar karya ilmiah, buku itu dinilai memiliki nilai strategis sebagai pengetahuan yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

"Sejarah stadion ini penting untuk dijaga, dipertahankan dan tak dialihfungsikan sebagai pusat bisnis," ucapnya, Rabu (24/12/2025).

Ia menegaskan, Pemerintah Kota Malang berkomitmen menjaga dan merawat sarana prasarana Stadion Gajayana agar tetap menjadi ruang publik yang benar-benar berpihak kepada masyarakat. Stadion ini, lanjut Ali, harus tetap menjadi wadah aktivitas warga, bukan semata objek komersial.

Sejalan dengan semangat tersebut, Pemkot Malang juga membuka peluang pembangunan museum di kawasan stadion. Gagasan itu mencuat sebagai salah satu rekomendasi pasca penerbitan buku Satu Abad Stadion Gajayana.

"Kami mengakui kondisi keuangan saat ini belum memungkinkan. Tetapi ke depan, museum itu bisa menjadikan Stadion Gajayana sebagai pusat literasi, sejarah sekaligus menegaskan keberadaan stadion tertua dan pertama di Indonesia ini," ujarnya.

Baca Juga : Tak Dipaksakan saat Nataru, MBG di Kota Malang Mayoritas Dihentikan

Sebagai informasi, Stadion Gajayana bukan sekadar fasilitas olahraga. Stadion yang dibangun pada periode 1924–1926 itu menyimpan jejak sejarah panjang, mulai dari era kolonial Belanda, pendudukan Jepang, hingga masa perjuangan kemerdekaan.

Stadion Gajayana tercatat sebagai stadion tertua di Indonesia yang masih berdiri kokoh dan berfungsi aktif hingga kini. Dalam lintasan sejarahnya, stadion ini pernah menjadi lokasi penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang pada 1942, markas militer rakyat Malang saat Agresi Militer Belanda I, hingga arena pidato Bung Tomo yang membakar semangat perjuangan rakyat.

Dengan nilai historis yang begitu kuat, wacana menghadirkan museum di Stadion Gajayana dinilai menjadi langkah strategis untuk menjaga ingatan kolektif sekaligus memperkuat identitas Kota Malang sebagai kota bersejarah.


Topik

Olahraga stadion gajayana buku satu abad stadion gajayana wawali kota malang museum



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Trenggalek Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Dede Nana