free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Power Bank Meledak di Pesawat Air China, Ini Aturan Bawa Power Bank di Kabin

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

19 - Oct - 2025, 16:36

Placeholder
Potret ledakan power bank yang terjadi di penerbangan Air China Airbus A321-200 pada Sabtu (18/10/2025). (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Sebuah insiden terjadi di penerbangan Air China Airbus A321-200 pada Sabtu (18/10/2025). Pesawat yang sedang terbang dari Hangzhou menuju Incheon, Korea Selatan, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Shanghai setelah power bank milik salah satu penumpang meledak dan menyebabkan kebakaran di kabin.

Menurut keterangan resmi Air China yang dikutip dari The Chosun, ledakan berasal dari baterai lithium di dalam tas yang disimpan di kompartemen atas kabin pesawat.

Baca Juga : Ukir Sejarah, Petrokimia Gresik Cetak Hattrick Juara Livoli 2025 usai Bungkam TNI AU Electric

“Pada hari ini, baterai lithium di dalam tas yang ditempatkan di kompartemen atas penerbangan CA139 dari Hangzhou ke Incheon terbakar,” ungkap pihak maskapai.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dalam video yang beredar di media sosial China seperti Douyin, para penumpang terlihat panik dan berteriak sementara awak kabin bergegas memadamkan api serta menenangkan penumpang.

Pesawat yang lepas landas pukul 09.47 waktu setempat itu, baru sekitar 20 menit di udara saat ledakan terjadi. Awak kabin berhasil mengendalikan api, tetapi kapten memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Pudong Shanghai pada pukul 11.05 waktu setempat.

Setelah situasi terkendali, Air China mengerahkan pesawat pengganti dan penerbangan dilanjutkan sekitar pukul 15.03 waktu setempat.

Investigasi awal menyebutkan bahwa sumber api berasal dari baterai lithium milik penumpang, yang disimpan di koper dan diletakkan di kompartemen atas. Jenis baterai ini umum digunakan pada power bank, ponsel, hingga laptop, dan dikenal sensitif terhadap suhu tinggi.

Menurut Simple Plan, insiden serupa sudah beberapa kali terjadi di China dalam beberapa bulan terakhir. Karena itu, otoritas setempat telah melarang power bank tanpa sertifikasi keamanan domestik 3C sejak 28 Juni 2025.

Tidak hanya di China, sejumlah maskapai internasional juga memperketat aturan soal penggunaan dan penyimpanan power bank selama penerbangan. Salah satunya Emirates, yang mulai memberlakukan kebijakan baru sejak 1 Oktober 2025.

Dalam situs resminya, Emirates menegaskan bahwa power bank masih boleh dibawa ke kabin, tetapi tidak boleh digunakan selama penerbangan, baik untuk mengisi perangkat pribadi maupun untuk mengisi daya power bank itu sendiri.

Selain itu, setiap penumpang hanya boleh membawa satu power bank dengan kapasitas di bawah 100 watt jam (Wh).

“Ini bisa mengakibatkan konsekuensi berbahaya seperti kebakaran, ledakan, dan pelepasan gas beracun,” jelas pihak Emirates.

Maskapai juga menambahkan, banyak power bank di pasaran tidak memiliki standar perlindungan memadai, sehingga rentan terhadap risiko panas berlebih.

Sebagai langkah antisipasi, Emirates mewajibkan agar power bank disimpan di tempat mudah dijangkau, seperti saku kursi atau tas di bawah kursi depan, bukan di kompartemen atas kepala. Tujuannya agar awak kabin dapat segera bertindak jika terjadi kebakaran.

Berdasarkan pengumuman resmi Emirates, berikut aturan lengkap terbaru bagi penumpang:

• Boleh membawa satu power bank berdaya di bawah 100 Wh.

• Tidak boleh digunakan untuk mengisi daya perangkat pribadi di pesawat.

• Dilarang mengisi ulang power bank menggunakan listrik pesawat.

• Power bank harus memiliki informasi kapasitas yang jelas.

• Tidak boleh disimpan di bagasi terdaftar atau kompartemen atas.

• Harus disimpan di saku kursi atau tas di bawah kursi depan.

Baca Juga : Waspada Cuaca Panas! Simak 6 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Tubuh di Tengah Suhu Ekstrem

Beberapa maskapai internasional lain turut memberlakukan kebijakan serupa demi keselamatan penerbangan:

• AirAsia

Hanya memperbolehkan power bank dengan kapasitas maksimal 100 Wh atau 20.000 mAh. Aturan ini diberlakukan untuk meminimalkan risiko kebakaran di udara.

• Thai Airways

Melarang penggunaan dan pengisian daya power bank sejak 15 Maret 2025, setelah beberapa insiden kebakaran di maskapai internasional.

• Maskapai Korea Selatan

Power bank tidak boleh disimpan di kompartemen atas, hanya di saku kursi atau bawah kursi. Pengisian daya lewat colokan USB di kursi juga dilarang.

• Singapore Airlines

Melarang pengisian daya menggunakan power bank maupun port USB pesawat selama penerbangan.

• EVA Air (Jepang)

Tidak mengizinkan power bank dan baterai lithium cadangan dalam bagasi terdaftar. Semua harus disimpan di kabin dengan perlindungan yang baik agar tidak tertekan atau rusak.

• Hong Kong Airlines

Setelah insiden kebakaran di pesawat rute Hangzhou, otoritas penerbangan Hong Kong melarang penggunaan power bank selama penerbangan mulai 7 April 2025.


Topik

Peristiwa air china airbus power bank power bank meledak pesawat terbang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Trenggalek Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana