free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

6 Wilayah Terpanas di Jatim, Situbondo Tertinggi 34,5°C!

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

23 - Oct - 2025, 12:47

Placeholder
Peta cuaca panas ekstrem di Jatim. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Meski sebagian wilayah Jawa Timur mulai diguyur hujan akibat pengaruh gelombang atmosfer MJO, Rossby, dan Kelvin dalam sepekan terakhir, namun suhu udara panas masih terasa menyengat. 

Data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur menunjukkan, suhu maksimum tertinggi pada Rabu (22/10/2025) tercatat di Panarukan, Kabupaten Situbondo, mencapai 34,5 derajat Celsius.

Baca Juga : Belajar dari Negeri Kanguru, Komisi Informasi Jatim Gandeng Australia Tingkatkan Transparansi Informasi Publik

Informasi ini disampaikan melalui akun resmi Instagram @bmkg.iklimjatim, Kamis (23/10/2025). Dalam unggahannya, BMKG menyebut bahwa Kecamatan Panarukan menempati posisi pertama sebagai wilayah dengan suhu tertinggi di Jawa Timur.

“Terpantau suhu maksimum posisi 1 di Situbondo (AWS Panarukan Situbondo) suhunya tercatat 34,5 derajat Celcius,” tulis BMKG.

Selain Kabupaten Situbondo, beberapa daerah lain juga mencatat suhu tinggi di atas 33 derajat Celsius. Berdasarkan data Automatic Weather Station (AWS) BMKG per 22 Oktober 2025, berikut daftar lengkapnya:

• Panarukan, Kabupaten Situbondo: 34,5°C

• Situbondo dan Paron, Ngawi: 33,8°C

• Juanda, Surabaya: 33,7°C

• Jombang: 33,4°C

• Tanggul, Jember: 33,1°C

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan selama beraktivitas di luar ruangan. “Buat sobat iklim yang beraktivitas di luar ruangan tetap jaga kesehatan dan jangan lupa cukupi asupan air tubuh serta memakai sunscreen. Update info UV di @infobmkg ya,” tulis BMKG.

Dalam unggahan yang sama, BMKG mengingatkan bahwa suhu tinggi di Jawa Timur bukanlah fenomena baru. Berdasarkan catatan historis, Lamongan pernah mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah, yakni 39,9 derajat Celsius pada 17 Oktober 2018.

“@FYI: Suhu terpanas sepanjang historis data di Jawa Timur terdapat di AWS Lamongan, pernah 39,9 derajat Celcius yang terjadi pada tanggal 17 Oktober 2018,” tulis BMKG.

BMKG menjelaskan, data suhu maksimum yang tercatat hanya berasal dari wilayah yang memiliki alat pemantauan otomatis. “Untuk kabupaten yang sebelumnya ada namun sekarang tidak tercatat, alat sedang dalam perbaikan. Untuk kabupaten yang tidak ada catatan suhunya, belum ada alat/AWS untuk monitoring suhu di kabupaten tersebut ya,” jelas BMKG.

Lembaga itu berharap agar ke depan seluruh kabupaten di Jawa Timur memiliki alat pemantauan otomatis agar data iklim semakin akurat. “Semoga ke depannya semakin banyak AWS yang dipasang di setiap kabupaten ya sobat,” tambah BMKG.

BMKG menjelaskan, suhu panas ekstrem masih dirasakan karena minimnya tutupan awan serta intensitas radiasi matahari yang tinggi. Kondisi langit yang cerah membuat panas matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa penghalang, sehingga suhu udara pada siang hari terasa lebih menyengat.

Baca Juga : Bulan Padat Tanpa Tanggal Merah! Ini Kalender dan Daftar Hari Penting di November 2025

Untuk mengantisipasi dampak cuaca panas, masyarakat diminta menghindari paparan sinar matahari langsung pada pukul 10.00–16.00 WIB. Bagi mereka yang tetap harus beraktivitas di luar ruangan, disarankan untuk memakai topi, kacamata hitam, payung, atau tabir surya (sunscreen) guna melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV).

Selain itu, BMKG juga menyarankan masyarakat untuk memperbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi serta menghindari aktivitas berat di bawah terik matahari.

BMKG memprediksi fenomena suhu tinggi ini akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025, seiring dengan posisi semu matahari yang masih berada di selatan ekuator. Setelah memasuki musim hujan, suhu udara diperkirakan mulai menurun karena pembentukan awan meningkat dan intensitas radiasi matahari menurun.

Selain suhu panas, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur hingga Minggu (29/10/2025). Kondisi atmosfer yang tidak stabil diperkirakan akan memicu hujan lebat, angin kencang, dan petir di banyak daerah.

Daerah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem meliputi; Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Pamekasan, Pasuruan, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Magetan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Probolinggo, dan Kota Surabaya.

BMKG Juanda menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Timur saat ini sedang berada dalam masa pancaroba, sedangkan sebagian lainnya sudah memasuki awal musim hujan. Perubahan pola cuaca ini membuat kondisi atmosfer menjadi tidak stabil dan memicu terbentuknya awan konvektif yang menyebabkan hujan deras disertai petir dan angin kencang.

“Dalam sepekan ke depan diprakirakan terdapat peningkatan potensi cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” tulis BMKG.

BMKG menambahkan, fenomena ini dipengaruhi oleh gangguan gelombang atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin yang melintas di wilayah Jawa Timur. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar Selat Madura juga mendukung pertumbuhan awan hujan berintensitas sedang hingga lebat.

BMKG juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca mendadak, terutama di wilayah dengan topografi curam atau bergunung.

“Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” imbau BMKG Juanda.

Dengan kondisi cuaca yang masih fluktuatif, BMKG meminta masyarakat untuk terus memantau pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, baik media sosial maupun aplikasi InfoBMKG, agar lebih siap menghadapi perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Semoga informasi ini bermanfaat!


Topik

Peristiwa Panas Ekstrem kemarau Waspada Cuaca Panas Ekstrem wilayah terpanas di jatim Panas Ekstrem Jatim BMKG



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Trenggalek Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni